CARA MEMBUAT OUTLINE YANG POTENSIAL DALAM NOVEL

 

pexels.com







Halo, kali ini aku membawa artikel tentang “Cara Membuat Outline yang Potensial dalam Novel”. Sebelum kita memasuki langkah-langkahnya, terlebih dahulu kita harus berkenalan dengan apa itu outline. Outline secara umum adalah rancangan cerita yang disusun guna mempermudah kita dalam merangkai setiap babnya. Beberapa penulis kadang ada yang tidak membutuhkan outline dalam tulisannya. Namun, aku menyarankan supaya membuat outline saja, agar kita dapat mengingat cerita kita dengan baik sampai tamat, menghindari dari writer block, agar tulisan lebih cepat selesai dan tidak keluar dari ide. Bagaimana cara menyusun outline yang potensial dalam novel?

  •        Tulislah secara singkat kejadian apa saja yang ada di setiap bab novelmu

        Setiap bab ceritakan apa saja yang ada di dalamnya, mulai dari bab satu sampai terakhir.

  •        Jangan terlalu banyak mendeskripsikannya, tulis bagian yang penting dalam bab tersebut.

Okey, langsung saja ke contohnya ya, ini adalah outline dari novelku yang berjudul “Dangerous My Husband” yang akan publish di Goodnovel, jangan lupa mampir ya, hehehe (mode promosi).

  1.    David dan Nayla sepasang suami istri yang tinggal di Malaysia. Di Malaysia David tiba-tiba terkena PHK, padahal David membutuhkan uang untuk biaya pengobatannya yang sakit paru-paru dan istrinya, Nayla sedang hamil tua. Sudah mencari pekerjaan, tapi ditolak. Hingga, David memutuskan untuk kembali ke Indonesia.                                      
  2.      David berencana untuk mengurusi kedai kopinya dan tinggal bersama ayahnya di Indonesia. Tapi, kedai kopi, rumah dan ayah David sudah hanggus terbakar. David dan Nayla terpaksa tingga di rumahnya Nayla. Disana, David dihina habis-habisan oleh Pak Bima ayahnya Nayla. David menjadi menantu pengagguran dan tidak berguna.                                                                             
  3.  Sudah mencari-cari pekerjaan di Indonesia. Sayangnya tidak berhasil. Hinggah, David memutuskan berhutang sangat banyak kepada Pak Galih, seorang om-om kaya raya dan suka menyewa wanita untuk dijadikan pemuas nafsunya. David berhasil mendapatkan uang, dan David pun berbohong kepada Nayla kalau uangnya di dapat dari hasil bekerja.                                                                                                                      
  4. Waktu membayar hutang pun sudah habis, David sama sekali belum mempunyai uang untuk menebus hutangnya kepada Pak Galih. Pak Galih sangat marah, namun Pak Galih memberikan penawaran kepada David agar menyerahkan Nayla untuk dijadikan pemuas nafsunya. David menolak mentah-mentah tawaran itu. Suatu hari David mengatarkan Nayla ke rumah sakit untuk periksa kandungan. Namun, anak buahnya Pak Galih mengejar mereka. Anak buah Pak Galih hendak menembak David, tapi malah yang tertebak adalah Nayla.                                                                                              
  5. David pun terkejut dan hilang kendali saat mengendarai sepeda motor. David yang tidak fokus itu tertabrak truk yang ada di depannya. Nayla terjatuh dan berlumuran darah, kepalanya terbentur batu, lukanya begitu parah dan anak yang ada di dalam kandungannya sudah tiada. David masih sadarkan diri, dan berteriak minta tolong. David berhasil membawa Nayla ke rumah sakit. Namun, Nayla sama sekali tidak mengenali suaminya. Nayla hilang ingatan.

Nah, itu tadi adalah contoh outline bab 1 sampai 5 ya. Bagaimana menurut kalian? Jadi begini teman-teman, outline potensial disini maksudnya kuat dan menarik pembaca. Kunci agar pembaca melanjutkan membaca bab selanjutya. Maka, penting disini bab 1 sampai 5 itu menarik, dan pada akhir bab usahakan mengandung kalimat yang mengantung. Jika kita melihat outline pada bab 1, tokoh utama mengalami kegagalan, di PHK dalam pekerjaannya, jadi dapat disimpulkan tokoh utama David ini lemah. Ini harus lemah, mohon dicatat baik-baik. Pada bab 2 tokoh utama semakin lemah karena tidak mendapatkan pekerjaan dan kedai, rumah ayahnya juga terbakar. Pada bab 3 konflik semakin panas, David di Indonesia belum mendapatkan pekerjaan. Pada bab 4 David menyelamatkan istrinya, dikatakan tokoh utama ada rasa bangkit untuk melawan. Pada bab 5, tokoh utama dikejutkan kalau anaknya keguguran dan istrinya kehilangan ingatan.

 

Formula dalam menyusun outline di atas bedasarkan selera pasar. Sebab, jika kita mengamati novel-novel yang sudah bagus penjualannya. Maka, diawal bab 1 sampai 5 langsung menuju konflik, dan penting tokoh utama itu lemah. Sudah tidak potensial lagi, jika kita menyuguhkan bab pertama yang menjelaskan biodata tokoh. Hal tersebut akan membuat pembaca bosan. Apakah memang harus menyusun outline seperti itu agar disukai pembaca? Bagaimana jika novelku pada bab 1 dan 5 datar-datar saja tanpa adanya konflik dan tidak membuat tokoh utama lemah? Itu terserah pribadi penulis. Jika, tidak ingin membunuh idealisme kita sebagai penulis, ya tulis saja ceritamu sesuai keinginanmu. Aku disini hanya membantu untuk mengenal outline yang potensial, agar ceritamu laris di pasaran. Jika kamu mampu menyusun cerita sesuai idealisme dan selera pasar, itu malah lebih bagus. Teori saja tidak akan lengkap, yuk buktikan kalau kamu mampu membuat outline yang luar biasa, agar ceritamu bagus. Maka dari itu, mari kita coba praktekan.

 

0 komentar: