Perbedaan Sinopsis dan Blurb, serta Cara Mudah Membuatnya

 

Pexel.com

Tentang Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan atau garis besar naskah yang menggambarkan isi keseluruhan dari cerita. Dimulai dari awal sampai terakhir, bab pertama sampai terakhir. Sinopsis menceritakan secara lengkap point-point pentingnya, awal cerita, konflik dan endingnya. Serta di dalam sinopsis menjelaskan juga tentang karakter, tokoh, dan setting. Nah, biasanya kalau kita hendak mengirim naskah di penerbitan atau di platform berbayar, pasti sinopsis harus dilampirkan. Sebab, editor akan menilai kualitas ceritamu. Apakah memiliki nilai jual, seperti itu.


Cara Membuat Sinopsis

-Sebelum kita menulis sinopsis, maka terlebih dahulu kita harus membaca keseluruhan, mencermati outline yang sudah kamu buat sebelumnya. Dengan itu, kamu pasti akan mudah, menarik sebuah garis besar dalam ceritamu.


-Gunakanlah kalimat yang singkat, padat, jelas, dan tidak bertele-tele. Rata-rata sinopsis sampai 1500 kata. Dan sebaiknya, gunakanlah POV 3 saat menyusun sinopsis.


-Boleh menggunakan dialog, tapi tidak perlu berlebihan.


-Sinopsis tidak boleh menyinggung dari isi keseluruhan naskah.


Contoh Sinopsis


Aku beri contoh sinopsis, novel "Di Balik Hujan" Season 1. Bisa kamu baca ceritanya di Novelme, hehehe (mode promosi)


Aprilia Putri dalam diam menyimpan rasa dengan teman sekelasnya. Namun, Aldo yang memiliki sikap dingin, dan tidak suka kepada April itu malah membuat April terbakar cemburu habis-habisan. Aldo memiliki kepekaan tingkat tinggi, hingga Aldo mengatakan cinta kepada Yuni, sahabatnya April. Tujuannya Aldo agar membuat April berhenti mencintainya, sebab Aldo mencintai Yuni. Sudah berbagi cara April masih belum bisa move on dengan Aldo. 


April lulus dari kuliahnya, dan tiba-tiba saja Anga yang selalu menganggunya itu meminta April menjadi sekretaris di perusahaannya. Mau bagaimana lagi, April pun mau dengan tawaran itu. Anga secara terang-terangan mengatakan cinta kepada April, saat ulang tahunnya April. Anga melamar April, namun sayangnya April menolak lamaran itu. 


Satu tahun kemudian, Aldo baru merasa dibodohi dengan Yuni. Yuni hanya menguras hartanya Aldo. Dan Yuni dengan tega, mengkhianati cintanya Aldo. Aldo pun putus dengan Yuni. Ibunya Aldo mengalami penyakit kanker yang sudah stadium terakhir. Ibunya Aldo menyerahkan matanya kepada ibunya April, sahabat sejak kecilnya dulu. April dan Aldo tidak tahu kalau kedua ibunya bersahabat. Ibunya Aldo menginginkan agar Aldo menikah dengan Putri, yang dimaksud itu April. 


April juga tidak tahu kalau akan menikah dengan Aldo, sebab ibunya mengatakan Alfarizi. Padahal Alfarizi adalah nama kepanjangannya Aldo Alfarizi. Ada kesalahpahaman diantara mereka, Aldo terkejut saat hendak mengucapkan janji suci pernikahan. Mau bagaimana lagi, pernikahan ini harus dilaksanakan. Setelah menikah, Aldo sama sekali tidak mencintai April, tidak pernah pulang ke rumah, dan suka marah-marah. April tetap sabar menunggu Aldo mengatakan cinta, tapi Aldo malah balikan dengan Yuni. 


April sudah tidak kuat lagi dengan sikap Aldo, Aldo malah membawa Yuni ke rumahnya dan mengatakan akan menjadikan istrinya. April memberikan kesempatan kepada Aldo agar berpikir dulu mengambil keputusan, Aldo menginginkan perceraian, namun sebelum perceraian itu terjadi, April meminta Aldo untuk mengendongnya dari pintu depan ruang tamu sampai kamarnya selama satu Minggu. April berharap semoga Aldo tidak jadi menceriakannya, tapi satu Minggu pun tiba, Aldo tetap menceriakan April. 


Anga tetap setia menemani April dalam keadaan apapun. Lagi dan lagi, Aldo mengalami kebangkrutan dalam perusahaan karena ulah Yuni, semua saham perusahaan diambil Yuni, hingga Aldo menjadi miskin. Aldo merindukan April, Aldo ingin memperbaiki semuanya. Aldo mencari-cari April, tapi Anga berusaha menyembunyikan April. Tidak ada pilihan, Aldo pun pergi ke Belgia ke rumah pamannya. April teryata masih menyimpan rasa dengan Aldo, April ingin menjemput Aldo ke Belgia. Anga menahan sesak dalam dadanya dengan setia, Anga mengantarkan April ke Belgia. Namun, pesawat pun jatuh. Untung saja April dan Anga bisa selamat. April tetap teguh bertemu dengan Aldo ke Belgia. Banyak rintangan di hutan, Anga selalu menjaga April dengan baik. Hingga tibalah April bertemu dengan Aldo. Anga dengan berat hati melepaskan cintanya. Tapi, April tiba-tiba merasakanasa cinta kepada Aldo hilang. April baru menyadari kalau dirinya cinta dengan Anga. Aldo sangat tidak terima  April memilih Anga. April berlari melewati hujan dan mengatakan "Jangan Pergi, Nga. Aku mencintaimu." Lalu menikah dengan Anga. 


(Itu tadi contoh sinopsis season 1, untuk season 2 nya. Silakan dibaca ceritanya di Novelme. Wkwkwk)


Tentang Blurb


Sedangkan blurb adalah deskripsi yang sifatnya untuk promosi, biasanya berada di belakang buku. Tapi, kalau novel yang ada di platform, biasanya ada di uraian singkatnya. Isinya hanya potongnya kalimat yang menurutmu menarik untuk diceritakan atau bisa diambil konflik di dalamnya. Blurb harus memiliki daya tarik untuk membaca cerita kita lebih dalam lagi. Cara membuatnya cukup mudah, hanya tinggal mendeskripsikan secara singkat dan mengandung kalimat yang bikin penasaran. Bagaimana contohnya?


Aprilia Putri mencintai Aldo teman sekelasnya saat di kampus. April mengira Aldo akan membalas perasaannya juga, namun sayang Aldo malah menyatakan cinta kepada Yuni sahabatnya April.


Ibunya April mengalami kebutaan, hingga ibunya Aldo yang usianya sudah dipastikan tidak lama lagi, ingin mendonorkan matanya asal April harus menikah dengan Aldo. Sebelumnya April tidak menyangka bahwa Aldo adalah suaminya, April sangat bahagia menikah dengan orang yang dicintainya, namun tidak dengan Aldo. Dia masih menyimpan rasa dengan Yuni.


Manakah yang April pilih, mempertahankan pernikahan dengan rasa sakit, atau melepaskan cinta yang selama ini dia perjuangankan?      


(Contoh blurb novel "Di Balik Hujan") 


Nah, bagaimana menurut kalian. Mudah bukan membuat sinopsis dan blurb. Jika ingin lebih mudah lagi, kita harus membuat outline dulu ya, hal tersebut akan lebih efektif membuat kamu  paham mengenai keseluruhan isi novelmu. Ingat! Teori saja tidak cukup, mari coba praktikan. Setelah kamu bisa membuat outline, sinopsis dan blurb. Maka artikel berikutnya aku akan membahas cara bikin cover keren dan mudah. Nah, setelah itu aku akan merekomendasikan platform novel yang bisa membayar naskah kamu. Jumpa lagi ke artikel selanjutnya, terima kasih sudah mampir.




Penulisan Dialog pada Novel

Pixels.com


Dialog adalah sebuah literatur dan teatrikal yang terdiri dari percakapan secara lisan atau tertulis antara dua orang atau lebih. Adapun macam-macam dialog, yaitu :


1. Dialog Aktif


Dialog aktif adalah dialog seperti pada umumnya kita menulis sebuah naskah. Dialog ini artinya kita menuliskan percakapan antar tokoh. Dialog aktif ini ditulis langsung dan diakhiri tanda titik di akhir kalimat.


Cara penulisannya dengan membuka dan menutup dialog dengan tanda kutip. Huruf awal selalu ditulis dengan kapital. 


Contoh: 

"Kamu mau ke mana sayang?" 

"Mau ke rumah Pak RT sebentar. Ada apa, beb?" 

"Tidak apa-apa. Aku mau pergi main futsal sama teman." 

"Boleh. Jangan lama-lama, ya sayang."


2. Dialog Tag


Dialog tag adalah frasa yang mengikuti dialog. Biasanya dialog ini berupa frasa yang berhubungan dengan penuturan. Dialog yang hendak dilanjutkan dengan dialog tag harus ditutup dengan tanda koma, tanya, atau seru. Tidak boleh menggunakan titik. Huruf awal dialog tag tidak boleh kapital. 

Frasa tag sendiri terbagi menjadi 5:


1. Netral

- ujar, salam, celetuk, ucap, desak, kata, pamit, harap, pesan, cetus, tutur, papar, ungkap, tandas, tanya, tegur, sapa, ajak, panggil, pungkas, tegas, ajak, pinta, tunjuk, beber, seloroh, cakap, lontar.


2. Netral sebagai respon

- sahut, lanjut, jawab, tawar, tolak, sambut, sanggah, imbuh, terang, balas, tangkas, tambah, sambung, jelas, sela, sosor, tukas, potong, kilah, usul, putus, protes, urai, saran, berondong, timpal, kekeh, kelit, deham.


3. Ada Emosi

- sindir, hina, gerutu, sungut, rengek, tekad, resah, cemooh, ejek, kelakar, canda, cela, ledek, gerundel, puji, keluh, adu, perintah, cibir, tuntut, decit, cicit


4. Emosi Bernada Rendah

- bisik, gumam, decak, desah, rintih, desis, sesal, ulang, lirih, racau, batin, ringis, hembus, goda, rajuk.


5. Emosi Bernada Tinggi

- jerit geram, usir, bentak,  hardik, teriak,  tuduh, tampik, tantang, pekik, tekan, sembur, seru, erang, serang, cecar raung, sergah, murka, dengus, ketus, marah


Contoh: 

"Kamu sudah mandi?" tanya Ibu. ✓

"Kamu sudah mandi?" Tanya Ibu. ×


"Diam kamu!" bentaknya. 


"Aku tahu," ujarnya lemah.


3. Dialog Aksi


Kalian sudah tidak asing lagi mendengar dialog aksi. Namun, tak sedikit juga yang masih belum tahu apa itu dialog aksi. Jadi, dialog aksi adalah kalimat yang mengikuti dialog dan menunjukkan aksi si tokoh. Biasanya dialog ini diawali dengan subjek yang juga masih merupakan si penutur dialog aktif. Dialog yang akan dilanjutkan dialog aksi harus ditutup dengan tanda titik, seru, atau tanya. Tidak boleh pakai koma. Huruf awal dialog aksi selalu kapital seperti kalimat pada umumnya. 

Contoh: 

"Maaf, aku tidak lagi mencintaimu." Firman melangkah keluar dari rumahnya sambil membawa koper.


"Diam di sana!" Polisi menembakkan pistol ke udara setelah meneriakkan kalimat itu. 


"Cara mengerjakan soal ini bagaimana?" Fatih menggarukan kepalanya dengan menatap Firman.

4. Dialog Batin

Dialog batin adalah dialog yang diucapkan di dalam hati si tokoh. Bisa juga disebut monolog karena hanya satu orang yang bicara. Cara penulisan dialog batin tidak dijelaskan dalam PUEBI. 

 

Ada pun beberapa cara menuliskan dialog batin adalah: 

1. Menggunakan Italic

Ini merupakan yang paling banyak digunakan penerbit. Pada naskah yang memakai POV 3, biasanya penulisan dialog batin dengan mengitalicnya. Setelahnya, boleh ditambahi dialog tag "batinnya" atau "ucapnya dalam hati". Namun, hal ini tidak wajib karena dengan mengitalic kalimatnya saja sudah menunjukkan itu dialog batin. 


Contoh: 

Siapa dia, ya? Jangan-jangan orang jahat, batin Keyla. 


Kamu pikir aku tidak tahu? Keyla tersenyum miring, meremehkan.


2. Membubuhkan Tanda Petik 

Menurut pendapat Uda Ivan Lanin, penulisan dialog batin pun ditulis seperti dialog aktif biasa. Tinggal akhir atau awal dialognya dibubuhi dialog tag "batin" atau "ucap dalam hati" untuk menjelaskan bahwa dialog tersebut merupakan dialog batin. 

Contoh: 

"Mau apa dia di sini?" batin Ibu saat melihat mantan pacar putrinya tiba-tiba datang ke rumahnya. 


Melihat kejadian itu, Andi langsung membatin, "Apa benar sebentar lagi kiamat, ya?"


5. Dialog Bersambung

Dialog bersambung adalah dialog yang belum sepenuhnya selesai, tetapi terpotong oleh sesuatu. Bisa berupa dialog tag, narasi singkat, atau dialog lain. Dialog bersambung yang masih dalam satu kalimat tidak ditulis dengan awalan kapital.


Contoh: 

"Sepertinya," ujarnya sembari memandangi sekeliling ruangan, "ada yang aneh dari tempat ini. Dari tadi aku merinding."


Dan ini contoh-contoh penulisan dialog tag yang benar dari editor yang pernah berbagi materi ini.


1. Ani berkata, "Aku sudah muak dengan perkataanmu, Rhoma." (Perhatikan tanda koma setelah "berkata", huruf kapital di awal kalimat dialog, dan tanda titik sebelum tanda petik tutup.)


2. "Kamu selalu saja mempermainkanku, Rhoma," kata Ani. (Perhatikan tanda koma sebelum tanda petik tutup, huruf kapital di awal kalimat dialog, dan tanda titik di akhir kalimat.)


3. "Sebenarnya, Rhoma," ujar Ani, "aku sudah tak lagi percaya padamu." (Perhatikan tanda koma sebelum tanda petik tutup di sepenggal awal dialog, tanda koma setelah "ujar Ani", huruf kapital di awal kalimat dialog, dan tanda titik di akhir kalimat dialog, sebelum tanda petik tutup di sepenggal akhir dialog.


4. "Aku tahu, Rhoma," kata Ani. "Aku tahu semalam kamu bermalam di rumahnya." (Perhatikan tanda titik setelah "kata Ani". Di sini yang ditaruh adalah tanda titik karena kalimat dialog sebelumnya sudah selesai.)


5. "Kamu membohongiku lagi, Rhoma?" tanya Ani, kecewa. (Perhatikan huruf kapital di awal kalimat dialog, tanda petik tutup setelah tanda tanya, dan tanda titik di akhir kalimat.


6. Ani bertanya, "Kenapa kamu setega ini padaku, Aldo?" (Perhatikan tanda tanya setelah "bertanya", huruf kapital di awal kalimat dialog, dan tanda petik tutup setelah tanda tanya.)


7. "Sudah, Aldo. Cukup!" seru Ani. (Perhatikan tanda petik tutup setelah tanda seru.)


8. Ani berteriak, "Sialan kamu, Gea!" (Perhatikan tanda koma setelah "berteriak", huruf kapital di awal kalimat dialog, dan tanda petik tutup setelah tanda seru.)


9. "Aku bisa membaca akal busukmu, Rhoma." (Perhatikan tanda titik di akhir kalimat dialog dan tanda petik tutup persis setelah tanda titik ini.)


10. "Berani-beraninya kamu bilang cinta setelah mengkhianatiku, Dirga!" (Perhatikan tanda petik tutup setelah tanda seru.)


11. "Tunggu. Maksudmu aku yang mengkhianatimu?" (Perhatikan tanda petik tutup setelah tanda tanya."

Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Menulis

 


Halo, kali ini aku membawakan sebuah artikel yang penting untuk kamu. Yaitu, "Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Menulis". Nah, info ini bisa kamu jadikan agar menghidari dari hal-hal kesalahan dalam menulis. Apa saja yang perlu dihindari :


1. Penulisan kata 'di'

Penulisan kata 'di' yang menyatakan tempat, letak, dan waktu ditulis terpisah, sedangkan yang menyatakan kata kerja ditulis serangkai. Contoh penggunaan kata 'di' yang ditulis terpisah :

di mana

di sana

di kala

di saat

di antara

di samping

di atas


Contoh penggunaan kata 'di' yang ditulis serangkai. Kalau misalnya kalimat berawalan di– bisa dirubah menjadi me–, atau kata yang menunjukkan kata kerja, berarti ditulis serangkai :


dimakan/memakan

dibaca/membaca

dieja/mengeja

disisir/menyisir

dll


Namun, terkadang dakalanya kata ‘di’ yang bisa ditulis pisah dan gabung sesuai makna. Contoh : 

- Nesya sedang sholat di masjid.

(Masjid : menyatakan tempat) 

- Tikus itu dimakan kucing.

- Cepat masuk ke dalam sini.

- Waktunya saya ke luar rumah. 


Contoh lain : 

- Novel itu berjudul di Balik Hujan.

- Menggoreng ayam harus dibalik.

(Contoh pertama di pisah, karena ada hujan. Sedangkan contoh kedua digabung, karena tidak ada tambahan yang menujukan kata lain)


2. Penggunaan Partikel 'pun'

Sejatinya partikel 'pun' ditulis terpisah dengan kata yang menyertainya.

Contoh :

aku pun

apa pun

sedikit pun

siapa pun

dll


Catatan :

partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung penulisannya disatukan karena dianggap padu. Di antaranya adalah :

adapun

andaipun

ataupun

bagaimanapun

biarpun

kalaupun

kendatipun

maupun

meskipun

sungguhpun

walaupun

sekalipun


3. Penggunaan Tanda Hubung (hypen)

Kebanyakan penulis pemula menulisnya dengan menggunakan spasi, seperti : anak - anak, lalu - lalang. Penulisan seperti itu jelas salah. Penulisan yang benar adalah anak-anak, lalu-lalang


4. Penggunaan Kata Hubung dan, namun, dan tetapi

Nah, ini nih yang paling banyak salahnya. Banyak penulis yang sering menulis kata 'dan' di awal kalimat bahkan paragraf. Jadi, tidak boleh ya kawan kalau menempatkan kata hubung di awal kalimat.


Contoh penggunaan kata 'dan' yang benar:

- Aku dan kakak akan pergi bermain.

- Farah, Niko, Herman, dan Rehan akan pergi ke taman.


Jika hanya ada dua unsur kata atau kalimat kata 'dan' tidak perlu memakai koma. Jika lebih dari dua unsur kata atau kalimat, maka sebelum kata 'dan' didahului oleh tanda koma.


Contoh salah kata 'dan' : 

- Aku tak tahu harus apa saat melihatmu bersamanya. Dan hati ini seketika hancur.


Penggunaan kata namun dan tetapi, perhatikan bedanya :


- Meskipun kamu bukan cinta pertamaku, tetapi kamu adalah pelabuhan hatiku yang terakhir.


- Aku tidak pernah membenci. Namun, aku belum bisa memaafkanmu.


Kata hubung 'tetapi/tapi' ditulis setelah koma. Sedangkan kata 'namun' ditulis setelah titik dan diberi tanda koma setelahnya.


5. Penggunaan Kata Ganti ku, mu, dan nya.

Kata ganti ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang menyertainya.


Contoh :

kubaca

kuraih

kudengar

kulihat

milikku

hatiku

ibuku

rumahku

matamu

bukumu

miliknya

dll


Kecuali, jika ditulis dengan kata singkatan.

Contoh :

WA-ku

SIM-ku

KTP-mu

dll


Nya untuk mengartikan Tuhan ditulis memakai huruf kapital :

Takdir-Nya

Kuasa-Nya


6. Serangan Kata Sama

Pernah membaca cerita yang memiliki serangan kata 'ku' atau 'nya'?


Contoh : 

- Ketika aku ke rumah kakakku, aku melihat kakakku sedang bercumbu dengan temannya. (Salah)


Coba hitung ada berapa kata 'ku/aku' pada contoh kalimat di atas! Mari kita ubah menjadi lebih efisien tanpa mengurangi mengubah maksud cerita.


- Ketika ke rumah kakak, aku melihat dia sedang bercumbu dengan temannya. (Benar)


Contoh lain :

- Aku menatapnya, membelai rambutnya dan tersenyum padanya.


Suka keseleo lidah kalau baca tulisan macam kalimat di atas. Rasanya gak enak juga ya, kalau dibaca. Coba kita buang kata 'nya' yang meluber itu sehingga menjadi :


- Aku menatap sambil membelai rambutnya dengan sebuah senyum.


Lebih simpel, tapi tidak mengubah maksud cerita.


7. Minim Kata

Selalu memakai kata yang sama dalam satu kalimat/paragraf. Untuk mengatasi ini, penulis harus pandai memilih diksi sinonim kata.


Contoh :

- Ibu pergi ke pasar, lalu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk bibi , lalu menjemput ayah di Bandara.


Coba kita ganti menjadi :

- Ibu pergi ke pasar, lalu ke rumah sakit menjenguk bibi. Selanjutnya ibu menjemput ayah di bandara.


8. Pemborosan Kata

Ingin terkesan memiliki narasi panjang, tapi justru malah boros kata dan kalimat menjadi tidak efektif.


Contoh :

- Saat aku masuk ke dalam rumah, kulihat dengan mataku sendiri istriku sedang berselingkuh.


Oke, mari kita ubah menjadi lebih efektif. Pertama, buang kata dalam karena kalau masuk pasti ke dalam, tidak ada masuk ke luar. Kedua, buang kata mata karena kalau melihat ya pakai mata, enggak ada melihat pakai kaki. Ketiga, buang kata ku pada kata istriku karena itu setting di rumah sendiri kalau bukan istri tokoh utama lalu istri siapa?


Maka, akan menjadi seperti ini :

- Saat memasuki rumah, aku melihat istri sedang berselingkuh.


Contoh lain :

- Altha menengadahkan kepala ke atas langit, menikmati tiap tetes hujan yang turun dari langit.


Oh, hello ....

Langit adanya di atas maka buang kata atas. Lalu hujan, memang datangnya dari mana kalau bukan dari langit? Jadi, buang saja kata langit. Menengadah itu artinya menatap ke atas mendongakkan kepala ke atas, jadi buang saja kata kepala.


Maka, kalimatnya akan menjadi seperti ini :

- Altha menengadah ke langit, menikmati tiap tetes hujan yang turun.


Satu lagi contoh yang sering digunakan penulis : 

-Altha melangkahkan kakinya gontai masuk ke dalam kamar.


Ayolah, namanya melangkah pasti menggunakan kaki, kan? kecuali jika tokohmu cacat. Jadi, kalimat efektifnya akan menjadi : 


- Aletha melangkah gontai ke dalam kamar/ Aletha melangkah gontai masuk kamar. 


9. Inkosistensi Kata Ganti

Coba perhatikan apa yang salah dalam tulisan ini :

- Saya hanya wanita biasa yang saat kau datang hatiku sedang rapuh dan kamu membawa cinta untukku.


Awal kalimat memakai kata saya, tapi mengapa berubah menjadi aku? Cobalah untuk konsisten dalam setiap cerita yang kita buat. Ini tidak boleh ya kawan, merubah POV. Kalau dari awal pakai aku ya aku saja.


Kecuali, jika dalam dialog. Contoh :

- Aku menunduk seraya berkata, "Maafkan saya, Bu Guru!"


(Nah, kalau contoh di atas benar. Karena saya lebih sopan daripada menggunakan aku. Dicontoh tadi, berbicara dengan guru)


CARA MEMBUAT OUTLINE YANG POTENSIAL DALAM NOVEL

 

pexels.com







Halo, kali ini aku membawa artikel tentang “Cara Membuat Outline yang Potensial dalam Novel”. Sebelum kita memasuki langkah-langkahnya, terlebih dahulu kita harus berkenalan dengan apa itu outline. Outline secara umum adalah rancangan cerita yang disusun guna mempermudah kita dalam merangkai setiap babnya. Beberapa penulis kadang ada yang tidak membutuhkan outline dalam tulisannya. Namun, aku menyarankan supaya membuat outline saja, agar kita dapat mengingat cerita kita dengan baik sampai tamat, menghindari dari writer block, agar tulisan lebih cepat selesai dan tidak keluar dari ide. Bagaimana cara menyusun outline yang potensial dalam novel?

  •        Tulislah secara singkat kejadian apa saja yang ada di setiap bab novelmu

        Setiap bab ceritakan apa saja yang ada di dalamnya, mulai dari bab satu sampai terakhir.

  •        Jangan terlalu banyak mendeskripsikannya, tulis bagian yang penting dalam bab tersebut.

Okey, langsung saja ke contohnya ya, ini adalah outline dari novelku yang berjudul “Dangerous My Husband” yang akan publish di Goodnovel, jangan lupa mampir ya, hehehe (mode promosi).

  1.    David dan Nayla sepasang suami istri yang tinggal di Malaysia. Di Malaysia David tiba-tiba terkena PHK, padahal David membutuhkan uang untuk biaya pengobatannya yang sakit paru-paru dan istrinya, Nayla sedang hamil tua. Sudah mencari pekerjaan, tapi ditolak. Hingga, David memutuskan untuk kembali ke Indonesia.                                      
  2.      David berencana untuk mengurusi kedai kopinya dan tinggal bersama ayahnya di Indonesia. Tapi, kedai kopi, rumah dan ayah David sudah hanggus terbakar. David dan Nayla terpaksa tingga di rumahnya Nayla. Disana, David dihina habis-habisan oleh Pak Bima ayahnya Nayla. David menjadi menantu pengagguran dan tidak berguna.                                                                             
  3.  Sudah mencari-cari pekerjaan di Indonesia. Sayangnya tidak berhasil. Hinggah, David memutuskan berhutang sangat banyak kepada Pak Galih, seorang om-om kaya raya dan suka menyewa wanita untuk dijadikan pemuas nafsunya. David berhasil mendapatkan uang, dan David pun berbohong kepada Nayla kalau uangnya di dapat dari hasil bekerja.                                                                                                                      
  4. Waktu membayar hutang pun sudah habis, David sama sekali belum mempunyai uang untuk menebus hutangnya kepada Pak Galih. Pak Galih sangat marah, namun Pak Galih memberikan penawaran kepada David agar menyerahkan Nayla untuk dijadikan pemuas nafsunya. David menolak mentah-mentah tawaran itu. Suatu hari David mengatarkan Nayla ke rumah sakit untuk periksa kandungan. Namun, anak buahnya Pak Galih mengejar mereka. Anak buah Pak Galih hendak menembak David, tapi malah yang tertebak adalah Nayla.                                                                                              
  5. David pun terkejut dan hilang kendali saat mengendarai sepeda motor. David yang tidak fokus itu tertabrak truk yang ada di depannya. Nayla terjatuh dan berlumuran darah, kepalanya terbentur batu, lukanya begitu parah dan anak yang ada di dalam kandungannya sudah tiada. David masih sadarkan diri, dan berteriak minta tolong. David berhasil membawa Nayla ke rumah sakit. Namun, Nayla sama sekali tidak mengenali suaminya. Nayla hilang ingatan.

Nah, itu tadi adalah contoh outline bab 1 sampai 5 ya. Bagaimana menurut kalian? Jadi begini teman-teman, outline potensial disini maksudnya kuat dan menarik pembaca. Kunci agar pembaca melanjutkan membaca bab selanjutya. Maka, penting disini bab 1 sampai 5 itu menarik, dan pada akhir bab usahakan mengandung kalimat yang mengantung. Jika kita melihat outline pada bab 1, tokoh utama mengalami kegagalan, di PHK dalam pekerjaannya, jadi dapat disimpulkan tokoh utama David ini lemah. Ini harus lemah, mohon dicatat baik-baik. Pada bab 2 tokoh utama semakin lemah karena tidak mendapatkan pekerjaan dan kedai, rumah ayahnya juga terbakar. Pada bab 3 konflik semakin panas, David di Indonesia belum mendapatkan pekerjaan. Pada bab 4 David menyelamatkan istrinya, dikatakan tokoh utama ada rasa bangkit untuk melawan. Pada bab 5, tokoh utama dikejutkan kalau anaknya keguguran dan istrinya kehilangan ingatan.

 

Formula dalam menyusun outline di atas bedasarkan selera pasar. Sebab, jika kita mengamati novel-novel yang sudah bagus penjualannya. Maka, diawal bab 1 sampai 5 langsung menuju konflik, dan penting tokoh utama itu lemah. Sudah tidak potensial lagi, jika kita menyuguhkan bab pertama yang menjelaskan biodata tokoh. Hal tersebut akan membuat pembaca bosan. Apakah memang harus menyusun outline seperti itu agar disukai pembaca? Bagaimana jika novelku pada bab 1 dan 5 datar-datar saja tanpa adanya konflik dan tidak membuat tokoh utama lemah? Itu terserah pribadi penulis. Jika, tidak ingin membunuh idealisme kita sebagai penulis, ya tulis saja ceritamu sesuai keinginanmu. Aku disini hanya membantu untuk mengenal outline yang potensial, agar ceritamu laris di pasaran. Jika kamu mampu menyusun cerita sesuai idealisme dan selera pasar, itu malah lebih bagus. Teori saja tidak akan lengkap, yuk buktikan kalau kamu mampu membuat outline yang luar biasa, agar ceritamu bagus. Maka dari itu, mari kita coba praktekan.