Lahir, Tumbuh, Lelah, Lupa: Tafsir Lembut Tentang Manusia

Lahir, Tumbuh, Lelah, Lupa: Tafsir Lembut Tentang Manusia

Lahir, Tumbuh, Lelah, Lupa: Tafsir Lembut Tentang Manusia

Oleh: Ustaz Adi Hidayat (Ringkasan Kajian)

🌱 Awal Mula Kita: Dari Cairan yang Tak Berarti

Al-Qur’an mengingatkan kita semua bahwa manusia berasal dari sesuatu yang sangat rendah—setetes air (nutfah). Lalu dengan kasih sayang-Nya, Allah menyusun proses dalam rahim hingga menjadi manusia sempurna.

"Bukankah Kami menciptakan kalian dari setetes air yang hina?"
— (Q.S. Al-Mu’minun: 13–14)

Ketika dalam kandungan, siapa yang memberi makan, mengatur pernapasan, dan melindungi kita? Bukan siapa-siapa selain Allah.

🚼 Proses Kelahiran dan Amanah Para Tenaga Medis

"Kemudian Kami mudahkan baginya jalan keluar."
— (Q.S. Abasa: 20)

Ayat ini juga dimaknai sebagai bimbingan untuk memudahkan persalinan. Maka, untuk para dokter dan bidan: jika bisa membantu kelahiran secara normal dan aman, jangan dipersulit. Menyulitkan proses yang bisa dimudahkan adalah kezaliman yang berdosa di sisi Allah.

💊 Etika dalam Dunia Medis

Kisah nyata: seorang sahabat Ustaz sakit flu, diberi obat—justru telinganya sakit parah hingga berdampak ke saraf. Salah diagnosis dan pengobatan yang ceroboh bisa menghilangkan hak hidup orang lain.

Etika medis dalam Islam sangat tinggi: hindari tekanan sistem rumah sakit yang kapitalistik. Dokter adalah pelayan kehidupan, bukan pelayan sistem.

🧭 Makna “Yassarah”: Petunjuk Jalan Baik dan Buruk

Kata “yassarah” dalam Al-Qur’an juga dimaknai sebagai Allah menunjukkan dua jalan: jalan baik dan jalan buruk.

"Sesungguhnya Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebaikan dan keburukan)."
— (Q.S. Al-Insan: 3)

Manusia diberi akal dan hati. Pilihannya jelas. Maka, jangan sampai setelah Allah mudahkan kita lahir, kita justru memilih jalan yang menjauh dari kebaikan.

🫂 Manusia: Makhluk Lembut yang Sibuk

Kata “insan” berasal dari “anisa”, artinya lembut, tenang, ramah. Lalu kenapa banyak yang tumbuh justru menjadi kasar, egois, dan tidak harmonis?

"Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali yang beriman dan beramal saleh..."
— (Q.S. Al-‘Asr: 1–3)

Kita semua sibuk. Tapi sibuk belum tentu bermanfaat. Amal saleh bukan sekadar ritual ibadah, tapi terasa dalam rumah tangga, pekerjaan, dan hubungan sosial.

📌 Penutup: Jangan Lupa Jalan Pulang

Setelah semua proses yang Allah mudahkan sejak rahim ibu, mengapa kita harus menjadi sombong dan egois? Kita diciptakan lembut. Lalu kenapa harus kasar dalam berkata dan bersikap?

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya."
— (HR. Ahmad)

Selagi hidup, pilihlah jalan yang membuat kita pulang kepada Allah dengan hati yang bersih dan amal yang berarti.

Posting Komentar untuk "Lahir, Tumbuh, Lelah, Lupa: Tafsir Lembut Tentang Manusia"