Penulisan Dialog pada Novel

Pixels.com


Dialog adalah sebuah literatur dan teatrikal yang terdiri dari percakapan secara lisan atau tertulis antara dua orang atau lebih. Adapun macam-macam dialog, yaitu :


1. Dialog Aktif


Dialog aktif adalah dialog seperti pada umumnya kita menulis sebuah naskah. Dialog ini artinya kita menuliskan percakapan antar tokoh. Dialog aktif ini ditulis langsung dan diakhiri tanda titik di akhir kalimat.


Cara penulisannya dengan membuka dan menutup dialog dengan tanda kutip. Huruf awal selalu ditulis dengan kapital. 


Contoh: 

"Kamu mau ke mana sayang?" 

"Mau ke rumah Pak RT sebentar. Ada apa, beb?" 

"Tidak apa-apa. Aku mau pergi main futsal sama teman." 

"Boleh. Jangan lama-lama, ya sayang."


2. Dialog Tag


Dialog tag adalah frasa yang mengikuti dialog. Biasanya dialog ini berupa frasa yang berhubungan dengan penuturan. Dialog yang hendak dilanjutkan dengan dialog tag harus ditutup dengan tanda koma, tanya, atau seru. Tidak boleh menggunakan titik. Huruf awal dialog tag tidak boleh kapital. 

Frasa tag sendiri terbagi menjadi 5:


1. Netral

- ujar, salam, celetuk, ucap, desak, kata, pamit, harap, pesan, cetus, tutur, papar, ungkap, tandas, tanya, tegur, sapa, ajak, panggil, pungkas, tegas, ajak, pinta, tunjuk, beber, seloroh, cakap, lontar.


2. Netral sebagai respon

- sahut, lanjut, jawab, tawar, tolak, sambut, sanggah, imbuh, terang, balas, tangkas, tambah, sambung, jelas, sela, sosor, tukas, potong, kilah, usul, putus, protes, urai, saran, berondong, timpal, kekeh, kelit, deham.


3. Ada Emosi

- sindir, hina, gerutu, sungut, rengek, tekad, resah, cemooh, ejek, kelakar, canda, cela, ledek, gerundel, puji, keluh, adu, perintah, cibir, tuntut, decit, cicit


4. Emosi Bernada Rendah

- bisik, gumam, decak, desah, rintih, desis, sesal, ulang, lirih, racau, batin, ringis, hembus, goda, rajuk.


5. Emosi Bernada Tinggi

- jerit geram, usir, bentak,  hardik, teriak,  tuduh, tampik, tantang, pekik, tekan, sembur, seru, erang, serang, cecar raung, sergah, murka, dengus, ketus, marah


Contoh: 

"Kamu sudah mandi?" tanya Ibu. ✓

"Kamu sudah mandi?" Tanya Ibu. ×


"Diam kamu!" bentaknya. 


"Aku tahu," ujarnya lemah.


3. Dialog Aksi


Kalian sudah tidak asing lagi mendengar dialog aksi. Namun, tak sedikit juga yang masih belum tahu apa itu dialog aksi. Jadi, dialog aksi adalah kalimat yang mengikuti dialog dan menunjukkan aksi si tokoh. Biasanya dialog ini diawali dengan subjek yang juga masih merupakan si penutur dialog aktif. Dialog yang akan dilanjutkan dialog aksi harus ditutup dengan tanda titik, seru, atau tanya. Tidak boleh pakai koma. Huruf awal dialog aksi selalu kapital seperti kalimat pada umumnya. 

Contoh: 

"Maaf, aku tidak lagi mencintaimu." Firman melangkah keluar dari rumahnya sambil membawa koper.


"Diam di sana!" Polisi menembakkan pistol ke udara setelah meneriakkan kalimat itu. 


"Cara mengerjakan soal ini bagaimana?" Fatih menggarukan kepalanya dengan menatap Firman.

4. Dialog Batin

Dialog batin adalah dialog yang diucapkan di dalam hati si tokoh. Bisa juga disebut monolog karena hanya satu orang yang bicara. Cara penulisan dialog batin tidak dijelaskan dalam PUEBI. 

 

Ada pun beberapa cara menuliskan dialog batin adalah: 

1. Menggunakan Italic

Ini merupakan yang paling banyak digunakan penerbit. Pada naskah yang memakai POV 3, biasanya penulisan dialog batin dengan mengitalicnya. Setelahnya, boleh ditambahi dialog tag "batinnya" atau "ucapnya dalam hati". Namun, hal ini tidak wajib karena dengan mengitalic kalimatnya saja sudah menunjukkan itu dialog batin. 


Contoh: 

Siapa dia, ya? Jangan-jangan orang jahat, batin Keyla. 


Kamu pikir aku tidak tahu? Keyla tersenyum miring, meremehkan.


2. Membubuhkan Tanda Petik 

Menurut pendapat Uda Ivan Lanin, penulisan dialog batin pun ditulis seperti dialog aktif biasa. Tinggal akhir atau awal dialognya dibubuhi dialog tag "batin" atau "ucap dalam hati" untuk menjelaskan bahwa dialog tersebut merupakan dialog batin. 

Contoh: 

"Mau apa dia di sini?" batin Ibu saat melihat mantan pacar putrinya tiba-tiba datang ke rumahnya. 


Melihat kejadian itu, Andi langsung membatin, "Apa benar sebentar lagi kiamat, ya?"


5. Dialog Bersambung

Dialog bersambung adalah dialog yang belum sepenuhnya selesai, tetapi terpotong oleh sesuatu. Bisa berupa dialog tag, narasi singkat, atau dialog lain. Dialog bersambung yang masih dalam satu kalimat tidak ditulis dengan awalan kapital.


Contoh: 

"Sepertinya," ujarnya sembari memandangi sekeliling ruangan, "ada yang aneh dari tempat ini. Dari tadi aku merinding."


Dan ini contoh-contoh penulisan dialog tag yang benar dari editor yang pernah berbagi materi ini.


1. Ani berkata, "Aku sudah muak dengan perkataanmu, Rhoma." (Perhatikan tanda koma setelah "berkata", huruf kapital di awal kalimat dialog, dan tanda titik sebelum tanda petik tutup.)


2. "Kamu selalu saja mempermainkanku, Rhoma," kata Ani. (Perhatikan tanda koma sebelum tanda petik tutup, huruf kapital di awal kalimat dialog, dan tanda titik di akhir kalimat.)


3. "Sebenarnya, Rhoma," ujar Ani, "aku sudah tak lagi percaya padamu." (Perhatikan tanda koma sebelum tanda petik tutup di sepenggal awal dialog, tanda koma setelah "ujar Ani", huruf kapital di awal kalimat dialog, dan tanda titik di akhir kalimat dialog, sebelum tanda petik tutup di sepenggal akhir dialog.


4. "Aku tahu, Rhoma," kata Ani. "Aku tahu semalam kamu bermalam di rumahnya." (Perhatikan tanda titik setelah "kata Ani". Di sini yang ditaruh adalah tanda titik karena kalimat dialog sebelumnya sudah selesai.)


5. "Kamu membohongiku lagi, Rhoma?" tanya Ani, kecewa. (Perhatikan huruf kapital di awal kalimat dialog, tanda petik tutup setelah tanda tanya, dan tanda titik di akhir kalimat.


6. Ani bertanya, "Kenapa kamu setega ini padaku, Aldo?" (Perhatikan tanda tanya setelah "bertanya", huruf kapital di awal kalimat dialog, dan tanda petik tutup setelah tanda tanya.)


7. "Sudah, Aldo. Cukup!" seru Ani. (Perhatikan tanda petik tutup setelah tanda seru.)


8. Ani berteriak, "Sialan kamu, Gea!" (Perhatikan tanda koma setelah "berteriak", huruf kapital di awal kalimat dialog, dan tanda petik tutup setelah tanda seru.)


9. "Aku bisa membaca akal busukmu, Rhoma." (Perhatikan tanda titik di akhir kalimat dialog dan tanda petik tutup persis setelah tanda titik ini.)


10. "Berani-beraninya kamu bilang cinta setelah mengkhianatiku, Dirga!" (Perhatikan tanda petik tutup setelah tanda seru.)


11. "Tunggu. Maksudmu aku yang mengkhianatimu?" (Perhatikan tanda petik tutup setelah tanda tanya."

0 komentar: