3. SYUKUR
a. Pengertian Syukur
Syukur berasal dari kata Arab syakara - yasykuru - syukran (شَكَرَ - يَشْكُرُ - شُكْرًا) yang berarti berterima kasih. Dalam ajaran Islam, syukur adalah wujud rasa terima kasih kepada Allah Swt atas segala nikmat yang diberikan-Nya.
Syukur secara istilah adalah memuji Allah dengan lisan, perbuatan, dan hati atas nikmat yang diterima. Sikap syukur menunjukkan ketundukan dan kepatuhan kepada Allah sebagai wujud penghambaan.
b. Dalil Naqli Tentang Perintah Syukur
1. QS. Al-Ankabut: 17
إِنَّ ٱلَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًۭا فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Artinya: Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak dapat memberikan rezeki kepadamu. Maka mintalah rezeki itu hanya kepada Allah, sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.
2. QS. Al-Baqarah: 152
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya: Karena itu, ingatlah Aku maka Aku akan mengingatmu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
3. QS. An-Nahl: 114
فَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَـٰلًۭا طَيِّبًۭا ۙ وَٱشْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: Makanlah dari rezeki yang baik dan halal yang telah diberikan Allah kepadamu, dan bersyukurlah atas nikmat-Nya, jika kamu hanya menyembah-Nya.
c. Bentuk dan Contoh Perilaku Syukur
Banyak orang lalai mensyukuri nikmat Allah hingga nikmat itu dicabut. Oleh karena itu, penting untuk membiasakan diri bersyukur dalam keadaan apa pun.
Contoh perilaku syukur:
- Tidak mudah mengeluh
- Selalu mengucapkan “Alhamdulillah” saat menerima nikmat
- Mau berbagi kebahagiaan dan rezeki kepada orang lain
- Menyadari bahwa segala sesuatu adalah milik Allah
Tiga bentuk syukur:
- Syukur dengan lisan: Mengucapkan pujian seperti “Alhamdulillah”
- Syukur dengan perbuatan: Menggunakan nikmat untuk hal yang baik
- Syukur dengan hati: Menyadari bahwa semua berasal dari Allah
d. Dampak Positif Membiasakan Syukur
- Allah akan menambahkan nikmat-Nya
- Memperoleh keridhaan dari Allah Swt
- Menjauhkan diri dari sifat serakah dan kufur nikmat
- Memberikan ketenangan dan kebahagiaan jiwa
Kesimpulan
Syukur adalah bentuk pengakuan terhadap nikmat Allah yang harus diucapkan, diamalkan, dan diyakini. Dengan bersyukur, kita tidak hanya mendapatkan tambahan nikmat, tapi juga hidup yang lebih damai, tenteram, dan penuh berkah. Bersyukur adalah kunci agar hati selalu merasa cukup dan terhindar dari sifat tamak.
Referensi
Yusuf Hasyim. (2019). Buku Siswa Akidah Akhlak Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia, hlm. 54–55.
Posting Komentar untuk "Syukur vs Kufur Nikmat: Mana yang Kamu Pilih"