Hikmah Hadis Qudsi: Ketenangan dalam Husnuzan kepada Allah
Dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا عِندَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، فَإِنْ ظَنَّ خَيْرًا فَلَهُ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ
"Allah berfirman: Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia berprasangka baik, maka itu baginya. Jika ia berprasangka buruk, maka itu juga baginya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Saat Nikmat Datang, Bersyukurlah
Ketika seseorang menerima nikmat—seperti kesehatan, rezeki, atau keluarga yang baik—biasanya ia mudah bersyukur. Tapi ujian sesungguhnya datang saat kita kehilangan.
Saat Musibah Menimpa, Tetaplah Husnuzan
Seorang mukmin sejati akan berkata, “Mungkin ini cara Allah membersihkan dosaku. Mungkin Allah ingin angkat derajatku.”
Allah juga berfirman:
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah: 6)
Jangan Takut Rezekimu Diambil Orang Lain
Dalam hadis qudsi lain, Allah berfirman:
"Wahai anak Adam, Aku telah menetapkan rezekimu. Maka jangan engkau lelah mencarinya secara berlebihan. Jika engkau ridha dengan pembagianku, Aku akan tenangkan jiwa dan ragamu. Jika engkau tidak ridha, Aku akan membuatmu mengejar dunia seperti binatang buas mengejar mangsa, dan engkau tidak akan mendapatkannya kecuali apa yang sudah Aku tetapkan."
Allah Tidak Minta Amalan Besok, Maka Jangan Minta Rezeki Besok
Allah mengingatkan:
"Wahai anak Adam, Aku menciptakan langit dan bumi tanpa merasa berat. Maka apakah kamu mengira Aku akan sulit memberi rezekimu? Jangan minta rezeki untuk esok hari sebagaimana Aku tidak meminta amalan darimu untuk esok hari."
Istigfar Melancarkan Rezeki
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًۭا
يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًۭا
وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍۢ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّـٰتٍۢ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَـٰرًۭا
"Maka aku berkata (kepada mereka): ‘Beristigfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan lebat dari langit untukmu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta menjadikan kebun dan sungai-sungai untukmu.’"
(QS. Nuh: 10–12)
Kisah Nyata: Doa dan Istigfar Mengubah Takdir
Seorang ibu di Kashmir yang anaknya sakit parah terus berdoa dan beristigfar karena tidak mampu membawa anaknya berobat ke dokter spesialis tulang di India. Subhanallah, karena badai, sang dokter justru mendarat di kampung ibu itu dan berteduh di rumahnya. Allah takdirkan ia mendapat pengobatan gratis langsung dari sang ahli. Itulah kuasa Allah bagi hamba yang berserah diri.
Penutup: Belajar Ridha dan Bersyukur
Allah menutup hadis qudsi tersebut dengan firman-Nya:
يَا ابْنَ آدَمَ، إِنِّي أُحِبُّكَ، فَبِحَقِّ مَحَبَّتِي لَكَ أَحْبِبْنِي
"Wahai anak Adam, Aku mencintaimu. Maka demi cintaku kepadamu, cintailah Aku."
Jika kita mencintai Allah, taatilah perintah-Nya, tinggalkan larangan-Nya, dan percaya bahwa semua yang terjadi dalam hidup ini pasti mengandung kebaikan.
Posting Komentar untuk "Ketenangan dalam Husnuzan Kepada Allah"