Bolehkah Wudhu di Tempat yang Menyatu dengan Toilet? Begini Penjelasan Lengkapnya

Bolehkah Wudhu di Tempat yang Menyatu dengan Toilet? Begini Penjelasan Lengkapnya

Pertanyaan seputar wudhu di tempat yang menyatu dengan toilet seringkali muncul, terutama karena realita rumah-rumah masa kini yang sering memadukan area toilet dan tempat wudhu. Hal ini menimbulkan kebingungan, terutama karena saat berwudhu ada beberapa bacaan dan doa yang biasa dilafalkan. Lantas, bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini?

Idealnya Tempat Wudhu Terpisah dari Toilet

Secara ideal, tempat wudhu sebaiknya terpisah dari toilet. Mengapa demikian?

Karena dalam wudhu, kita menyertakan niat dan bacaan yang penuh nilai ibadah seperti:

  • Basmalah di awal: Bismillahirrahmanirrahim

  • Doa setelah wudhu: Asyhadu an la ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah

  • Bahkan ditambahkan juga: Allahummmaj’alni minat-tawwabin, waj’alni minal mutathahhirin

Bacaan-bacaan ini masuk dalam kategori kalimat thayyibah—kalimat baik dan penuh makna ibadah. Dan sebagaimana kita tahu, membaca kalimat thayyibah tidak dianjurkan di dalam toilet, karena tempat itu dianggap sebagai tempat yang kotor dan dihuni oleh jin atau syaitan.

Mengapa Tak Dianjurkan Melafalkan Kalimat Thayyibah di Toilet?

Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan doa ketika masuk toilet:

"Allahumma inni a’udzubika minal khubutsi wal khaba’its"
(Aku berlindung kepada-Mu dari jin jantan dan betina)

Ini menunjukkan bahwa di toilet kita justru diminta berhati-hati, menjaga adab, dan bahkan tidak berbicara kecuali darurat. Maka mengucapkan doa-doa wudhu dengan suara jelas tentu kurang sesuai jika dilakukan di dalam toilet.

Bagaimana Jika Tempat Wudhu Menyatu dengan Toilet?

Kalau kondisi tempat hanya memungkinkan untuk wudhu di ruangan yang menyatu dengan toilet (misalnya di rumah sempit, kos, atau saat haji/umrah), maka hukumnya tetap boleh, selama memenuhi beberapa syarat:

  1. Bacaan doa tidak dilafalkan, tapi cukup dibaca dalam hati
    Ini karena adab di toilet menuntut kita tidak menyebut nama Allah atau kalimat-kalimat thayyibah secara lisan.

  2. Tempatnya bersih dan tidak najis
    Jangan berwudhu di tempat yang kotor atau ada najis yang terlihat. Bersihkan dahulu jika perlu.

  3. Segera keluar dari toilet setelah wudhu, lalu sempurnakan doa setelah keluar, misalnya membaca ghufranaka (aku mohon ampun kepada-Mu) dan doa-doa setelah wudhu di tempat yang layak.

Dalil Tambahan dari Hadis

Salah satu dalil menarik datang dari hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Diceritakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bangun malam dari kediaman Maimunah radhiyallahu ‘anha, lalu berwudhu di tempat tertutup—yang dalam sebagian pendapat bisa jadi adalah toilet atau kamar mandi yang menyatu. Namun tidak disebutkan tempat secara spesifik, hanya disebut “tempat tertutup”.

Ini memberikan pemahaman bahwa berwudhu di tempat tertutup yang menyatu dengan toilet bukan hal yang diharamkan, apalagi jika ada kebutuhan. Bahkan mandi janabah (mandi wajib) yang mencakup wudhu pun sering dilakukan di kamar mandi yang juga menyatu dengan toilet.

Kesimpulan dan Rekomendasi

  • Lebih baik jika memungkinkan, pisahkan tempat wudhu dan toilet agar bacaan-bacaan bisa dilafalkan sempurna.

  • Jika tidak memungkinkan, tidak apa-apa berwudhu di tempat yang menyatu dengan toilet asalkan bersih dan doa dibaca dalam hati.

  • Gunakan kondisi darurat dan sempit dengan bijak, sebagaimana kaidah:

"Adh-dharurat tubihul mahdhurat"
(Kondisi darurat dapat membolehkan sesuatu yang semula terlarang)

  • Setelah keluar dari toilet, barulah bacaan-bacaan wudhu bisa dilanjutkan seperti biasa.

Demikian penjelasan yang bisa dijadikan pegangan. Semoga bisa menjawab kebingungan yang sering muncul di masyarakat.

Wallahu a’lam bishawab

1 komentar untuk "Bolehkah Wudhu di Tempat yang Menyatu dengan Toilet? Begini Penjelasan Lengkapnya"

nipon-eden 13 Januari 2021 pukul 04.14 Hapus Komentar
Banyak ya yang harus diperlakukan
Saya sendiri belum pd menulis cerpen