Tampilkan postingan dengan label cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cinta. Tampilkan semua postingan

TIDAK SELAMANYA CINTA HARUS DIPERJUANGKAN, LALU HARUS DIAPAKAN?

pixel.com

Capek aja ya kalau udah ngode sana sini tetap aja dia gak peka, atau bisa jadi dia pura-pura gak peka. Kata orang cinta itu sederhana dan selalu bahagia. Sayangnya tidak berlaku bagi kamu yang sedang patah hati saat ini ya sobat. Bagimu cinta hanya luka batin, membuat menanggis setiap malam, lihat dia posting sainganmu itu terus, hati mah capek panas juga, dan tentunya lelah jika digiin terus ya beb.

Kalau mencintai orang yang tepat kita boleh saja memperjuangkan dia, tapi jika kita mencintai orang yang salah, resiko patah hati pun menjadi taruhan disini, hah sudahlah ... jika memperjuangkanmu itu sulit kenapa tidak dengan cara yang mudah dengan mengikhlaskanmu. Cinta itu kadang lucu juga ya, padahal udah tahu dia gak cinta, udah berkali-kali dia beri kode nyuruh untuk mundur, tetep aja bodoh dalam menjatuhkan rasa. Yah wajar saja, mencintai itu pakai perasaan. Tapi itu hanya akan membuat hidup kita gak bahagia loh beb, kalau terus-terusnya memperjuangkan dia, yang entah hatinya milik siapa.

Bisa saja dia kasihan melihatmu, bisa saja dia kesepian lalu mencarimu untuk sekadar mengisi kekosongan, bisa saja dia mencari pelampiasan setelah para mantan-mantannya dapat yang lebih good looking, bisa saja dia hanya membuatmu terbang lalu membawamu di gedung bertingkat dan menjatuhkanmu dari ketinggian 10 meter. Bayangkan apakah kamu patah tulangmu? Sayangmu bukan tulang yang patang, tapi hati yang berkeping-keping.

Perihal mengikhlaskan memang sulit ya beb. Tapi jika orang berusaha untuk ikhlas sama saja dia berupaya untuk menyembukan luka-luka dalam batinya, nikmati saja prosenya, sabar saja saat dia sering posting sainganmu. Toh sekarang dia tidak lagi kamu perjuangkan, waktunya untuk ikhlas tanpa adanya rasa saling membeci. Masih ada yang lebih penting dari pada memperjuangkannya, misalnya banyak-banyak berkarya, menjadi orang yang bermanfaat, hidup rajin dan jangan lupa memperjuangkan aku ke pelaminan, hahahah canda.


Semoga tulisan ringan ini membawa manfaat, tunggu tulisan berikutnya lagi. Terima kasih sahabat bucin sudah mampir.

Puisi Luka yang Kutuai

Diriku yang lemah dalam pilu

Menyesali yang terlanjur berlalu

Andaikan, diriku dulu tak egois

Pasti, tidak menyesal dalam tangis


Malam yang sunyi dan hampa

Gemericik riak air hujan

Membunuh perlahan atma

Hingga, dada ini rasanya sesak


Penyesalan kini membunuh langkahku

Keegoisanku membunuh ketulusanmu

Engkau yang tertatih dengan tulus mencintaiku

Diriku yang mengagap cintamu palsu


Kini engkau pergi

Dulu, engkau selalu memberiku semangat

Engkau tak bosan menyebut namaku di  sepertiga malammu

Engkau, selalu sabar menghadapiku


Diriku dengan mudahnya melukaimu

Selalu membuatmu menangis dalam malam

Dirimu yang menyembunyikan luka 

Dirimu yang berharap, bahwa cinta pasti ada


Diriku hanya mengagapmu remeh 

Luka di hatimu tak pernah kupedulikan

Dirimu, selalu minta maaf padaku 

Padahal, diriku yang salah


Ingin sekali kembali dalam dekapanmu

Inginku katakan, bahwa aku mencintaimu

Tapi...engkau sudah lelah

Semua sudah usai

Kisah ini telah selesai