Bekal yang Harus Dipersiapkan untuk Penulis Pemula


pixabay

Kalian ingin menjadi penulis, tapi masih bingung apa aja sih yang harus dipersiapkan untuk menjadi penulis yang hebat. Menjadi seseorang penulis memang ada beberapa yang yang penting dan tidak boleh terlewatkan, apalagi untuk penulis pemula. Jika kita masih pemula dan langsung menulis boleh-boleh saja dilakukan, namun yang perlu diperhatikan dengan baik, kamu harus memiliki gaya kepenulisan yang berbeda, paham mengenai KBBI atau PUEBI dan lain-lain. Nah pada artikel saya kali ini akan membahas mengenai bekal yang harus dipersiapkan untuk penulis pemula.

1.  Perbanyak Membaca

Menurut saya, membaca merupakan kegiatan yang sangat berguna untuk menambah wawasan, pengetahuan, memberitahu hal-hal kecil yang belum kamu ketahui. Membaca bukan hanya tentang buku, nah kamu bisa memulai membaca hal-hal kecil yang tidak menguras otak, seperti bacaan cerpen, puisi, komik, koran, majalah. Sebelum kamu ingin menuliskan sesuatu, terlebih dahulu kamu perlu membaca selera pasar, menetapkan target pembaca yang ingin kamu jangkau, dan memberi kejutan dalam ceritamu agar berbeda dari penulis lain. Misalnya gini, kamu ingin menulis Sebuah novel yang latar belakanganya Negara Londan, tetapi disini kamu belum pernah pergi ke london sama kayak aku hehehe. Nah caranya kamu harus membaca entah dari buku yang menjelaskan negara London itu gimana, entah dari blogger travel yang disana menjelaskan suasana negara London, nah selain itu juga kita harus memperbanyak mambaca diksi, agar kita nantinya dapat memperindah tulisan kita dengan diksi, tapi yang paling penting yang perlu kamu tahu untuk penulis pemula, tidak perlu banyak-banyak memakai diksi, bukanya itu malah bagus tetapi hal tersebut membuat tulisanmu tidak dapat dipahami orang-orang, kita harus bisa mengabungkan atau melaraskan beberapa diksi agar pas dan enak saat pembaca membaca tulisan kita.

 2.  Memiliki Kepekaan

Ketika ingin menulis sebuah cerita, kamu harus memiliki kepekaan perasaan heheheh, maksudnya kepekaan itu bagaimana kamu memahami tulisanmu sendiri, apakah tulisanmu terlalu bertela-tele, apakah tulisanmu terlalu padat sehingga sulit dipahami. Kepekaan dilihat dari gaya kepenulisanmu. Kepekaan dalam menulis harus dikumpulkan, dilatih, diasah ketika kamu membaca. Namun banyak tulisan yang masih sangat bertele-tela, misalnya gini penulis terlalu banyak menggunakan narasi pada tokoh, nah ini akan membuat pembaca kamu kebingungan akhirnya jadi malas membaca ceritamu. Contohnya gini : “Aku mau kita putus.” Aldo menatap dengan tajam, sambil merapikan tatanan rambutnya, dan setelah itu mengecek ponselnya sambil memalingkan pandangan. Aldo memang punya pacar simpanan sehingga dia tidak ragu memutuskan April, yang kini sedih sambil meneteskan air mata, menatap Aldo dengan raut sedih. Lalu tiba-tba ada Yuni pacarnya Aldo datang.

Nah setelah kamu baca cerita seperti itu bagaimana rasanya, bingungkan kalau dibayangkan, jadi contohnya bagimana agar mudah dipahami. Contohnya :

“Aku mau kita putus.” Aldo menatap April dengan tajam.

 

Hati April kini tersontak dengan kaget, air mata perlahan sudah menetes di pipi, April berkata. “Mengapa?”

 

Aldo hanya terdiam sambil mengenakan dasinya tanpa memandang April sedikitpun. Tiba-tiba datanglah Yuni pacar simpanan Aldo, sambil memeluk tubuh Aldo dari belakang.

 

Nah kalau kayak gini, kamu bisa kan berhalu ehh ... maksudnya membayangkan isi cerita, jadi kamu dapat merasan dan seolah-olah tokoh dalam cerita tersebut itu kamu.

 

3. Pehatikan Tanda Baca

Point yang ketiga ini tidak kalah penting untuk kamu penulis pemula, sering kali penulis pemula asal-asalnya membuat tulisan atau cerita tanpa memperhatikan tanda baca yang baik. Saya juga pernah dulu asal-asalnya mempubliskasikan novel di aplikasi wattpad, tentang dialong tag dan narasi saya abaikan, karena sebelumnya memang saya belum tahu, kalau menulis cerpen atau novel memiliki paduan dialog tag dan aksi, hingga cerita saya pada saat itu dikritik, namun dengan adanya kritikan tidak membuat saya untuk berhenti menulis, justru malah membuat semangat menulis. Jadi gini teman-teman, sebelum kamu membuat tulisan kamu harus mengerti bagaimana pengunaan huruf kapital, huruf miring, kata sambung di, ke, dari apakah dipisah atau disabung. Ini dosa yang sering penulis pemula lakukan, sering sekali tidak memperhatikan tanda baca huruf kapital saat diawal kalimat, setelah tanda titik pun juga masih sering menggunakan huruf kecil. Namun pada artikel ini tidak akan membuka dosa penulis pemula yang sering lakukan, tapi disini kita fokus pada bekal penulis pemula agar terhindar dari dosa hehehe.

4. Temukan Feel-nya

Pada point keempat ini, untuk penulis pemula lakukan yaitu dengan menemukan feel dalam tulisan. Maksudnya gimana kak? Jadi gini, misalnya kamu ingin menulis sebuah cerita sedih, kamu harus benar-benar dibikin sedih sama cerita kamu sendiri, sebelum membuat pembacamu menagis kamu harus menaggis terlebih dahulu, atau misalnya jika kamu ingin membuat cerita humor, terlebih dahulu kamu harus tertawa sendiri membaca ceritamu, agar pembaca akan tertawa juga, misalnya juga kamu patah hati, hayo siapa yang gak pernah patah hati, semua orang pasti pernah patah hati. Kamu tulis rasanya gimana patah hati, bagaimana sakit hatimu ini kamu jelaskan, sehingga pembaca akan merasakan apa yang penulis rasakan. Cara lain supaya kamu dapat feelnya, ini kamu sedang menulis sebuah cerita, kamu dengan mudah merangkai kata demi kata, tanpa kamu tidak terasa bisa menulis beberapa lembar. Aku punya saran, agar kamu dapat menciptakan feel yang bagus dalam tulisanmu, maka saat menulis usahakan bisa mengatur suasana hati, karena menulis juga pakai hati, jika penulis asal-asalan alhasil, tulisanya akan hambyar dalam artinya tidak ada amanat yang disampaikan, pilihlah tempat yang nyaman saat menulis. Jika menulis dalam kondisi ramai banyak orang, tentu akan mengangu kosentrasimu, apalagi banyak anak kecil. Setidaknya carilah suasana yang membuat ide-ide kreatifmu muncul.

5.  Harus Konsisten

Menulis memang sulit, dibutuhkan niat yang benar-benar tulus, agar konsisten. Beberapa rintangan harus kamu tempuh, agar bisa bersemangat menulis. Rintangan dalam menulis pun juga banyak, mulai dari kondisi diri sendiri entah badmood karena doi gak peka, ada masalah dengan teman, keluarga, kurang enak badan, banyak tugas sehingga tidak bisa membagi waktu dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, supaya konsisten dalam menulis harus diniatkan benar-benar tulus, meskipun banyak rintangan yang mengahadang, kita bisa konsisten dalam menulis. Dulu saya penulis pemula yang sangat malas, hanya mempunyai mimpi yang tinggi, namun malas belajar, jangan ditiru teman-teman hehehe. Tapi setelah saya terbiasa membuat cerpen, puisi, artikel, cermin dan saya satu hari menyempatkan waktu 30 menit untuk menulis, akhirnya saya terbiasa dan bisa menumbuhkan sikap konsisten saat menulis.

 

  

Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Menulis Cerita

 

pixabay.com

Hay sobat, kali ini saya akan membagikan hal penting yang harus dipehatikan saat menulis sebuat cerita. beberapa hal sangat wajib dan tidak boleh ditinggalkan saat menulis sebuah cerita. Oleh karena itu, artikel ini sangat penting untuk kalian, yang belum tahu apa saja hal penting yang harus diperhatikan saat menulis cerita, yaitu :

 1. Tema

pixabay.com

Tema adalah gagasan utama atau makna mendasar dari subuah karya sastra. Tema sangat penting diperhatikan saat menulis sebuah cerita, karena dengan adanya tema kita dapat menyajikan alur cerita yang sesuai dengan ide yang telah ditentukan. Jadi misalnya gini, kamu ikut lomba menulis cerpen, nah disitu tema yang digunakan yaitu tentang rindu, kamu harus membuat cerita yang alur ceritanya tentang rindu.

2. Genre

pixabay.com
Nah, kamu pasti tahu kan genre itu apa. Genre adalah bentuk atau model yang menjadi dasar dalam cerita. kita harus tahu macam-macam genre yang ada dalam cerita. beberapa genre antara lain :
    1. Romance

Genre romance yaitu genre yang mengangkat kisah kehidupan sehari-hari, dalam genre romance ini mengandung diksi-diksi yang indah, agar pembaca menikmati kisah cinta, bagaimana rasanya patah hati, jatuh cinta, pengorbanan, kesetiaan dan lain-lain.                                                              

2. Fanfiction

Adalah genre yang di dalam ceritanya menggunakan film boyband, baik itu menggunakan nama tokohnya, karakternya, latarnya. Yang sering penulis pakai saat ini, menceritakan kehidupan drakor atau drama korea.

3. Horor

Genre horor adalah genre yang di dalamnya menceritakan susana menakutkan, sehingga membuat pembaca merasakan ketakutan.

4. Fantasi

     Genre fantasi adalah genre yang di dalam menceritakan tentang spritual atau mengandung unsur magis, pada genre ini dituntut untuk sebebas-bebasnya berimajinasi asalkan, harus logis.

5. Misteri

Genre misteri tidak sama dengan horor, karena di dalam genre misteri ini menceritakan tentang teka-teki atau membuat penasaran pembaca karena ada banyak hal yang belum terselesaikan.


3.Tokoh dan Karakter


pixabay.com
Dalam sebuah cerita, adanya tokoh menjadi perhatiaan sangat penting untuk pembaca. Begitu juga dengan penokohan, karakter yang dibawa oleh tokoh harus benar-benar kuat dan memikat pembaca. Fungsi utama karakter dalam cerita adalah untuk memperpanjang atau memperluas isi cerita, menjadikan cerita lebih menarik, dan masih banyak lagi. Jadi kalian harus bisa menciptakan karakter tokoh cerita yang kuat.

4. Latar

hipwe.com
 5. Alur cerita atau Plot

bukuonlinestore.com

Alur dalam cerita adalah jalan cerita yang menjelaskan peristiwa  awal sampai akhir, disini kamu harus bisa membuat cerita yang menarik dengan plot yang menarik. Caranya kamu bisa menambahkan twits atau kejutan dalam cerita, informasi baru, mengoloborasikan genre. Sehingga membuat ceritamu beda dari yang lain, dikatakan tidak pasaran, karena saat kamu menulis, kamu bebas berimajinasi. dalam alur terdapat beberapa alur, ada alur maju mundur, alur mundur, dan campuran.

6. Sudut Pandang

salamadian

Pada point keenam ini juga penting untuk diperhatikan, kamu harus bisa menggunakan sudut pandang dengan baik. sudut pandang adalah sudut yang mempertimbangkan hal yang menunjukan pendapat atau perasaan individu yang terlibat dalam cerita. dalam sudut pandang ada dua, yaitu sudung pandang orang pertama, dan sudut pandang orang ketiga. Jika kamu ingin menulis cerita dengan tokoh saya, aku, gue, maka kamu menggunakan sudut pandang orang pertama. Jika kamu menulis dalam cerita Ani, Reo, Dodi, paman, ayah atau nama oang lainya maka itu yang disebut dengan sudut pandang orang ketiga.

7.  Ending

cindi page
Pada point terakhir kamu harus menggunakan ending yang menarik, yang manakala tidak bisa ditebak pembaca. Jangan sampai membuat pembaca kecewa pada karena ending yang kamu pakai ngantung, kamu mungkin pernah mendengar istilah ending ngantung, jadi ending ngantung itu yang tidak jelas akhir ceritanya entah itu sad ending atau happy ending, jelas membuat pembaca bingung dan tidak suka pada cerita kamu.  Dan yang paling penting juga diperhatikan cover, sinopsis, dan blurb harus menarik.

Cerpen Romantis Terbaru Pelangi itu Indah atau Luka

 

canva.com
canva.com
                         

Sela dan Diki adalah sepasang kekasih yang sudah lama menjalani hubungan selama tiga tahun. Meskipun keduanya kini berbeda kota, dan jarang sekali bertemu karena pekerjaan. Tetapi keduanya saling pengertiaan, hingga hubunganya dari dulu sampai sekarang langeng.

Kini mereka berdua bertemu di atas bukit, karena hari libur. Diki dan Sela berlibur ke bukit untuk melepas penat dan rindu.

“Ayok bentar lagi sampai Sel.” Diki sambil mengandeng tanganya Sela.

“Iya, capek banget nih.” Sela sambil ngos-ngosan karena kelelahan.

“Mari aku gendong.” Diki sambil tersenyum menatap Sela.

“Aku masih kuat, lagian bentar lagi sampai. Kamu nawarinya gak dari awal tadi,” kesal Sela.

Diki hanya terdiam menahan tawanya sambil menatap Sela yang membuat Diki gemes.

Setelah beberapa menit, akhirnya sampai di atas bukit. Diki dan Sela kini duduk sambil menikmati pemandangan yang indah, ditambah lagi ada pelangi yang sangat indah, karena tadi hujan deras kini hujan sudah reda.

“Lihat pelangi itu indah.” Diki sambil menatap Sela.

“Iya. Dik,” ujar Sela sambil tersenyum.

“Tapi masih indah dirimu.” Diki tersenyum sambil melihat pelangi.

“kamu itu memang jago gombal.” Sela sambil tersenyum malu, kini pipinya memerah seperti tomat.

“Sel.” Diki sambil mengengam tanganya Sela.

“Apa.” Sela sambil mengengam erat tanganya Diki.

“Aku ingin kamu jadi ibu dari anak-anakku.” Diki sambil menatap dalam mata Sela.

Sela sungguh sangat kaget, betapa sangat senangnya hatinya. Impian yang telah didambakan sejak dulu menjadi kenyataan.

“Iya aku juga mau kamu menjadi ayah dari anak-anakku nanti.” Sela sambil melukis senyum indah di wajahnya.

“Terima kasih sayang.” Diki langsung memeluk Sela bahagia.

“Sama-sama,” ujar Sela.

“Pelanginya sudah hilang.” Diki sambil melihat pelangi yang warnanya kini samar-samar.

“Iya.” Sela sambil tersenyum.

“Meskipun pelangi hanya datang saat hujan dan cepat pergi, namun cinta ini akan selalu abadi.” Diki sambil menatap Sela.

Sela hanya terseyum menatap kekasihnya.

“Besok kita ketemuan lagi di taman, jika engkau memang benar-benar menerimaku maka kamu akan bertemu denganku besok. Ada sesuatu hal yang ingin kuberikan padamu,” ujar Diki.

“Jam berapa Dik?” tanya Sela.

“Jam 9.” Diki sambil tersenyum.

Diki dan Sela akhirnya sudah selesai berlibur di bukit, kini mereka kembali pulang dengan perasaan bahagia. Keesokan paginya mereka bersiap-siap pergi ke taman. Diki sudah sampai di taman terlebih dahulu. Diki kini menunggu dengan sabar, dia mencoba berkali-kali menelphone Sela tetapi tidak ada jawaban. Diki sambil membawa buket bunga dan membawa cincin tunangan, dengan perasaan gelisah dan pikiran negatif kini mencoba masuk dalam otaknya.

“Pasti Sela akan datang.” Diki sambil meneteskan air mata, yang dengan sabarnya menunggu hinga larut malam.

Diki memutuskan untuk pulang ke rumah, teryata pagi hari mendapatkan chat dari Sela.

“Maaf. Kemarin malam aku tidak menemuimu, karena aku akan dijodohkan.”

Diki kini tertampar keras oleh pahitnya kenyataan. Padahal orang tuanya Sela dulu menyetujui hubungan mereka. Hati Diki sangat sakit, hancur berkeping-keping. Air mata sudah membasahi pipi, bernafas pun kini rasanya sesak.

“Baik. Semoga kamu bahagia.” Diki membalas chat dari Sela.

Sela hanya melihat chat dari Diki.

Diki ingin sekali memecahkan kepalanya di tembok, Diki ingin sekali menjerit sangat keras, mengambil hatinya yang kini terluka sangat hebat. Namun Diki menahan semua itu, dia selalu berdoa untuk kebahagiaan Sela, dan mencoba menghiklaskan, meskipun dalam hatinya masih sangat mencintai Sela.

Seminggu berlalu, Diki menjalani hari-harinya sebagai pelukis terkenal. Lukisanya Diki memang sangatlah indah, banyak pembeli yang merasa kagum pada lukisanya. Diki kini sedang melukis perempuan yang sangat cantik dengan pemandangan pelangi di atas bukit yang sangat indah, perempuan itu adalah Sela. Diki tidak berniat untuk menjualnya, hanya saja ia pasang di tembok untuk hiasan, jika dia rindu pada Sela, Diki merasa sedikit lebih tenang melihat lukisan itu.

Kini Diki istirahat dalam ruanganya. Tiba-tiba ada karyawan Diki datang.

“Pak ini ada seseorang wanita memakai kursi roda mau beli lukisanya Pak Bos, yang Pak Bos tidak ingin menjualnya,” ujar karyawanya.

“Siapa?” tanya Diki.

“Aku tidak kenal, Pak. Dia maksa ingin membeli lukisan ini,” ujar karyawan.

“Ya udah berikan,” ujar Diki.

“Harganya berapa Pak?” tanya karyawanya.

“Tidak usah dibayar gratis saja,” ujar Diki.

“Siap Pak.” Karyawanya sambil keluar dari ruanganya Diki.

Malam hari, Diki sangat merindukan Sela. Perasaan ini masih sangat mencintainya. Diki berpikir besok pagi untuk menemuinya. Keesokan paginya, Diki pergi ke rumahnya Sela.

“Assalamualaikum.” Diki sambil melihat Sela yang kini duduk di sofa sambil menonton televisi.

“Waalaikumsalam.” Sela sangat kaget melihat Diki yang berdiri di ambang pintu.

“Silakan masuk,” ujar Sela.

Diki langsung duduk di depan Sela.

“Ada apa Dik?” tanya Sela.

“Aku hanya memastikan kamu baik-baik saja.” Diki sambil menatap dalam Sela.

“Aku baik-baik saja Dik.” Sela sambil menatap Diki dengan mata berkaca-kaca.

“Kamu bohong, matamu bilang kamu tidak baik-baik saja,” ujar Diki.

Tiba-tiba datanglah orang tuanya Sela.

“Ada Nak Diki teryata.” Ayahnya Sela sambil duduk di sofa dengan istrinya.

“Pak, apa benar Sela akan dijodohkan?” Diki sambil manatap ayah dan ibunya Sela.

Kedua orang tuanya sela hanya bungkam dan saling menatap satu sama lain.

“Bukanya Pak Indra dan Bu Sari telah menyetujui hubungan kami dari awal, lalu mengapa Sela hendak dijodohkan.” Diki sambil berlinang air mata.

Kedua orang tuanya Sela hanya bungkam, sedangkan Sela dari tadi sudah menanggis tersedu-sedu.

“Sudahlah, silakan kamu pulang. Semua sudah jelas Dik, aku akan dijodohkan.” Sela sambil menyeka air mata.

Kedua orang tuanya Sela kini menanggis melihat Dika dan Sela.

Diki berdiri hendak akan pamit, tidak sengaja Diki menenggok ke samping. Kamar Sela kini setengah terbuka, dalam kamarnya ada lukisan perempuan bersama pelangi. Pikiran Diki saat ini teringat ada seseorang perempuan membeli lukisan itu, dan ingatannya sangat jelas bahwa yang membeli adalah perempuan memakai kursi roda. Diki sambil melihat Sela yang kini kakinya tetutupi selimut panjang.

“Kenapa kamu tidak jujur padaku?” Diki sambil berlinang air mata.

“Maaf.” Sela sambil menundukan kepalanya dan menangis terisak-isak.

“Kamu kan kemarin yang beli lukisan itu.” Diki sambil menunjuk lukisan yang ada dalam kamar.

Diki langsung memeluk erat Sela. “Mengapa bisa terjadi?”

“Waktu itu, saat aku menemuimu. Tiba-tiba terjadi kecelakaan, kakiku tertindih mobil, dan harus diaputasi. Aku takut jika jujur padamu, dan engkau tidak mau menikah dengan ku, sehingga aku bohong padaku bahwa diriku dijodohkan. Aku tidak mau kamu terluka karenaku, Dik.” Sela sambil memeluk erat Diki, dan menanggis tersedu-sedu.

“Aku sangat mencintaimu Sel, aku mau menerimamu apa adanya.” Diki sambil berlinang air mata.

“Pak, Buk. Aku ingin menikahi anakmu besok.” Diki sambil menatap kedua orang tunya Sela.

“Bagaimana Sel?” tanya ayahnya Sela.

“Iyah Yah.” Sela sambil mengengam tanganya Diki.

Keesokanya harinya, Diki dan Sela kini menjalani akad nikah. Semua berjalan dengan baik-baik saja, meskipun Sela memiliki kekurangan, namun Diki tidak mengurangi rasa cintanya sedikit pun.

“Terima kasih Dik, telah menerima aku apa adanya.” Sela sambil menatap suaminya.

“Sama-sama sayang. Aku selalu mencintaimu setulus hatiku, karena engkau harus tahu, diriku bukan pelangi yang pergi setelah hujan, diriku adalah pelangi yang selalu memberi warna padamu, dan aku pastikan cinta ini pasti akan abadi.

TAMAT




Cerpen Berdamai dengan Luka

 

                                                                             canva.com

Aku sambil menikmati kopi bersama hujan dibalik jendela. Terlintas dalam pikiran dan hati, laki-laki yang pernah kucintai dulu. Kopi yang kunikmati berasa pahit, yang sama pahitnya dengan semua kenangan bersamamu. Teringat kejadian dulu yang menghantam pikiranku dengan keras, dan menikam hatiku cukup kuat.

Aku sudah menjalani hubungan dengan Aldo selama dua tahun lamanya, kenangan pahit dan manis kujalani bersama denganya. Hingga Aldo meminta diriku untuk menjadi istrinya, waktu itu saat diriku di rumah, Aldo mengajakku pergi jalan-jalan.

“Mel, ayok kita jalan-jalan,” ajak Aldo.

“Kemana?” tanyaku sambil tersenyum.

“Rahasia.” Aldo sambil menahan tawanya.

“Ya udah, ayok.” Diriku yang sangat bersemangat.

Kami akhirnya berangkat dengan mengendarai mobil, hujan kini datang dengan deras, tetapi hanya sebentar .Setelah setengah jam kemudian, akhirnya kami sampai di tempat yang sangat indah. Aku tidak tahu tempat apa ini, banyak berbagai bunga yang tersusun rapi, ditambah rerumputan yang hijau, ini sunguh indah. Ditambah pelangi yang indah, sunguh menjadi tempat yang sangat indah, yang belum aku temuai sebelumnya. Aku berlari duduk di ayunan, sambil melihat banyak kelinci yang lucu di kandang.

“Apa kamu menyukainya?” Aldo sambil tersenyum manatapku.

“Iya. Aku sangat menyukainya, terima kasih.” Aku sambil menikmati ayunan yang sangat menyenangkan ini.

“Apa kamu tidak ingin memberi makan burung merpati?” Aldo sambil menghentikan ayunan, yang kini kunikmati.

Tanpa berpikir panjang aku menjawab,” Iya ayok.”

Aldo langsung mengandeng tanganku, dan langusng mengambil makanan burung merpati, kini aku bersamanya menaburkan makanan burung merpati di tanah, setelah itu burung merpati pun datang sangat banyak.

“Kamu suka, Mel?” Aldo sambil tersenyum tulus menatapku.

“Iya. Aku mau foto bersama burung merpati, Al,” ujarku.

“Iya. Kamu berdiri disini akan kufotokan,” Aldo tersenyum sambil mengeluarkan cameranya.

Aku sambil berdiri dengan ribuan burung merpati, dan diriku membawa satu burung merpati warna putih.

Satu, dua, tiga CEKREK ....

“Lihatlah ini, kamu sangat cantik,” puji Aldo.

“Bisa aja kamu.” Diriku menahan tawa sambil tersipu malu, kini wajahku memerah seperti tomat.

Aldo hanya tersenyum sambil menatapku.

“Ada apa Al?” tanyaku penasaran.

“Ada sesuatu hal yang kuingin bicarakan denganmu,” ujar Aldo.

“Apa?” tanyaku.

“Ayok, duduk kesana!” Aldo sambil mengandeng tanganku.

Kami duduk di bawah pohon. Suasananya sangat begitu romantis, ribuan bunga yang penuh warna ditambah lagi wangi bunga yang menjadi tempat ini sangat nyaman.

“Ada apa Al?” tanyaku.

“Aku ingin menikahimu, apakah kamu mau menjadi istriku?” Aldo dengan wajah penuh harap sambil mengeluarkan cincin permata di sakunya.

Sungguh aku sangat terharu, ingin rasanya menangis bahagia. Keinginan yang telah lama aku pendam selama dua tahun, kini akhirnya terwujud.

“Iya aku mau.” Diriku sambil tersenyum tulus menatap Aldo.

Aldo langsung memasangkan cicin di jari manisku.

“Sangat cantik,” puji Aldo.

“Terima kasih,” ujarku bahagia.

“Aku ingin pernikahan kita dipercepat, satu bulan lagi.” Aldo sambil mengengam tanganku.

“Iya Al,” ujarku bahagia.

Setelah itu, kami pulang. Aldo mengantarku ke rumah, kini diriku tingal di rumah sendiri. Ayah dan ibu sudah meninggal dunia. Diriku hanya sebatang kara, semenjak itu hidupku lebih bewarna, karena Aldo telah mengisi hari-hariku dengan kebahagiaan.

“Aku pulang dulu ya.” Aldo sambil mengelus kepalaku.

“Hati-hati, Al.” Diriku sambil melambaikan tangan kepada Aldo.

Aldo langsung masuk ke dalam mobil sambil tersenyum manis ke arahku.

Hari demi hari kujalani dengan lancar, kurang beberapa Minggu lagi pernikahanku dengan Aldo akan dilaksankana, namun sayangnya 180 derajat sifat Aldo berubah total. Dia jarang memberiku kabar. Mengajak untuk bertemu dengan dirinya saja sangat sulit, begitu dengan jawaban Aldo singkat saat kuchat. Sakit hati kini kurasakan, sesak di hati ini membuatku pilu, dan masalah ini penuh dengan tanda tanya. Akhirnya aku memutuskan untuk menemui di kantornya.

“Mbak. Kalau boleh tahu, Pak Aldonya ada?” tanyaku pada seseorang karyawan.

“Ada. Di ruangan itu, Bu.” Karyawan sambil menunjukan ruangan yang tertutup.

“Terima kasih,” ujarku.

Saat aku menuju ruangan tersebut, tiba-tiba ada anak kecil sekitar umur empat tahun lari dengan kencang dan menabrakku. Hingga anak kecil tersebut jatuh.

“Aduh ... sakit.” Anak kecil itu sambil menatapku dan menahan tangisnya.

Aku langsung jongkong dan berkata. “Hati-hati ya, Nak.”

“Maaf,” ujar anak kecil tersebut.

“Kamu sangat lucu banget.” Diriku sambil mencubit kecil pipinya yang mengembang.

“Tante cantik.” Anak kecil sambil tersenyum kepadaku.

Aku hanya tersenyum menatapnya, dalam benakku berharap menginginkan anak selucu ini dengan Aldo.

“Ibu,” pangil anak kecil tersebut kepada wanita cantik yang berdiri di depanku.

“Kamu disini sayang.” Ibu itu langsung memeluk anaknya.

“Aku tidak sengaja, tadi bertemu dengan anakmu, kalau boleh tahu siapa namanya?” Diriku sambil tersenyum pada ibunya.

“Namanya Keisya,” ujar Ibu tersebut.

“Perkenalkan namaku Melda, kalau nama anda siapa?” Diriku sambil mengulurkan tangan.

“Namaku Ratna.” Ratna bersalaman denganku sambil tersenyum tulus.

“Ya udah ... aku duluan ya, Mel,” ujar Ratna.

“Oww, iya silakan.” Diriku sambil melambaikan tangan pada Keisyah.

Aku langsung menuju ruangan Aldo bekerja dan mengetuk pintunya.

Tok, tok, tok

“Aldo.” Diriku sambil mengetuk pintu ruanganya.

“Masuk,” ujar Aldo dalam ruangan.

Aku langsung masuk ke dalam ruanganya, dan mengampiri Aldo, yang kini sedang sibuk dengan laptopnya.

“Al,” sapaku.

“Iya.” Aldo hanya menoleh diriku sekilas.

“Ada apa sih, kenapa sifatmu tiba-tba berubah?” tanyaku dengan raut wajah sedih.

“Kamu datang kesini, hanya menayakan hal yang tidak penting.” Kesal Aldo sambil menghembuskan nafasnya kasar.

“Itu penting, Al,” ujarku sedih.

“Silakan kamu pulang, nanti aku ke rumahmu. Aku sekarang lagi sibuk.” Aldo sambil mengetik dengan serius.

“Aku sudah datang kesini jauh-jauh, malah diusir. Aku tahu kalau kamu sibuk, tapi sempat-sempatlah memberiku kabar, agar diriku tidak khwatir,” ujarku dalam benak.

“Udah pergi,” perintah Aldo.

Diriku sambi membendung air mata dan meninggalkan ruangan Aldo.

Setelah satu jam berlalu, Aldo datang ke rumahku.

“Mel, ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu.” Aldo yang masih berdiri di ambang pintu.

“silakan duduk,” ujarku.

Aldo langsung duduk di sampingku, lalu dia mengengam tanganku sambil menatapku sangat dalam.

“Al, kenapa kamu akhir-akhir ini sulit dihubungi?” tanyaku.

“Jadi gini, aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini.” Aldo sambil menatapku.

Rasa sesak kini menikam kuat hatiku, air mata yang sudah lama aku simpan telah menetes di pipi. Sungguh aku sangat tidak percaya Aldo mengagalkan pernikahan, harapan yang telah lama aku impikan kini sudah pupus, kenangan manis bersamamu kini telah tergantikan rasa kecewa sangat dalam.

“Kenapa?” Diriku sambil menatapnya dengan linang air mata.

“Karena aku akan merantau jauh,” ujar Aldo.

“Aku bisa ikut denganmu, Al.” Diriku sambil mengengam erat tanganya.

“Maafkan aku.” Aldo langsung berdiri dari tempat duduk dan meninggalkan diriku.

“Oww Tuhan ... lalu untuk apa dua tahun bersama dengannya mengukir kenangan, yang tidak ada artinya,” ujarku dalam benak.

Dinginnya malam ditemani hujan, kini manambah rasa kecewaku sangat dalam. Air mata yang dari tadi tidak berhenti menetes perasaan sakit hati ini yang ditikam cukup kuat. Diriku mengambil semua foto-foto yang telah kusimpan di sebuah album, sambil melihat kenangan bersama Aldo dari mulai merayakan universary, ulang tahunku, ulang tahunya, saat aku wisuda, dan saat aku di lamar olehnya. Semua kenangan itu, kini sudah bakar habis. Diriku yang tidak sengaja melihat cincin permata pemberian Aldo di jari manisku, kini kulepas.Aku tidak munkin membuangnya, besok akan kukembalikan padanya.

Hari sudah pagi, aku bersiap-siap untuk pergi ke kantornya Aldo. Setelah beberapa menit akhirnya aku sampai dan kini diriku menuju ruanganya.

Tok, tok, tok

Diriku mengentuk ruangan Aldo.

“Masuk,” ujar Aldo.

“Ngapain lagi kamu disini?” Aldo sambil menatapku tajam.

“Aku hanya ingin mengembalikan cincin ini padamu.” Diriku meletakan cincin permata itu sambil menatap Aldo.

“Sayang, Keisya ingin dibelikan es cream.” Ratna sambil mengendong Keisyah dan mendekati Aldo.

“Ayah,” ujar Keisyah yang ingin digendong Aldo.

“Pikiranku benar-benar kacau, kebingungan kini membuatku rumit. Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Ratna memanggil Aldo dengan pangilan sayang, mengapa Keisyah memanggil Aldo dengan pangilan Ayah,” ujarku dalam benak.

“Melda, kamu ngapain disini?” Ratna sambil menatapku dengan tersenyum.

Aku hanya tersenyum palsu, sambil berkata. “Kamu ngapain disini?”

“memberitahukan suamiku kalau Keisyah ingin beli es cream.” Ratna sambil tersenyum manatapku.

Sungguh aku tidak menyangka, bahwa orang yang selama ini aku sayangi, sudah memiliki keluarga. Diriku sambil menatap Aldo yang dengan santainya menyakiti perasaanku. Diriku langsung keluar dari ruanganya dan meninggalkan cincin permata itu di meja. Teryata cinta ini penuh dengan kebohongan, untuk apa singgah hanya untuk menaruh luka, untuk apa seolah-olah membuatku bahagia, nyatanya kepalsuan cinta dan kenangan pahit yang aku dapatkan. Diriku hanya bisa mengihklaskan, dan berdamai pada luka ini. Pelangi yang indah saat kulihat bersamamu dulu, kini memang sudah usai dan kisah kita telah selesai

Balasan Puisi Luka yang Kutuai | Diam-diam Merawat Luka

diandona.id


Diriku tertatih dengan sabar
Menahan gejolak yang membunuh atma
Ingin sekali lari dari kenyataan 
Tapi, itu tak mudah

Hati yang ditikam
Pikiran yang dihantam
Diriku menyerah  
Diamku kini membunuh 

Malam yang hampa  
Bersama liang air mata 
Diriku yang tak lagi peduli 
Pada rindu dan cinta
 
Cinta pastinya menguatkan 
Tetapi, mencintai sendiri itu seni bunuh diri 
Diriku yang memelas perhatianmu 
Engkau abaikan dengan remeh 

Ingin sekali rasanya, memecahkan kepalaku 
Ingin sekali rasanya, mengambil paksa hati 
Senyumanmu memecahkan syaraf sadarku 
 Memori tentangmu, hanya sebuah ilusi

Kini aku pergi 
Jangan pernah mencari 
Tiada rindu 
Tiada cinta 

Diriku yang berusaha tegar mencintai 
Nyatanya dirimu hanya sekadar singah 
Diriku penuh keyakinan
Kelak dirimu yakin cinta itu ada

Tapi, hanya harapan semu 
Engkau tak pernah paham akan ketulusan
Hanya dengan aku pergi
Semoga, dirimu percaya pada luka ini

Tips Membuat Konflik yang Menarik dalam Cerita

 

Blogwilifirmus

Hai, apa kabar? Semoga selalu bai-baik saja ya. Kali ini aku akan memberikan kepada kalian beberapa tips membuat konflik yang menarik dalam cerita. Di dalam sebuah cerpen, novel, cermin, cerbung ini pastinya memiliki konflik di dalamnya, karena jika tidak ada konflik dalam cerita, maka tidak bisa kita sebut dengan cerita. Saat membuat cerita yang perlu lakukan dengan membuat konflik yang menarik, ketika kita tidak bisa menciptakan konflik atau terkesan biasa-biasa saja, maka membuat pembaca akan merasa kecewa, tentu juga sebagai penulis tidak ingin karyanya dinilai biasa-biasa saja oleh pembaca. Oleh karena itu, yang perlu kita lakukan dengan menciptakan konflik yang menarik yaitu dengan mengikuti tips yang saya berikan.

1.Fokus Pada Ide Cerita

Kita dalam memilih ide diusahakan selalu berpatokan pada masalah tokoh utama. Jangan malah kita asik menulis peran tokoh figuran atau pembantu, karena terlalu asik menceritakan peran tokoh figuran, kita malah mengabaikan peran penting tokoh utama. Jadi misalnya, tokoh utama ingin mengungkapkan cinta pada teman sekelasnya, eeh malah tiba-tiba kita ceritain sahabatnya tokoh utama panjang lebar. Perlu diigat bahwa, pembaca lebih menyukai peran tokoh utama, oleh karena itu kita harus fokus pada masalah tokoh utama.

2. Munculkan Kejutan dalam Cerita

Kejutan dalam cerita ini disebut dengan twist. Sebagai penulis harus benar-benar pandai dalam meletakan twist yang tepat, agar pembaca kaget  dengan isi cerita kita dan pembaca tetap bertahan dengan cerita kita. Hal ini kita lakukan untuk membuat rasa penasaran pada pembaca. Cara yang paling tepat untuk meletakan twist yaitu pada akhir bab.

3. Selalu Hadirkan Informasi Baru

Informasi baru sangat penting ada dalam cerita, hal ini dilakukan untuk pembaca tetap bertahan dengan cerita kita. Karena jika tidak ada informasi baru, maka cerita yang kita buat menjadi membosankan. Masukan informasi-informasi baru, yang memang diperlukan dalam cerita kita, dan diusahakan informasi baru tersebut sesuai dengan cerita kita.

4. Jadikanlah Sesuatu yang Mustahil Terjadi

Dengan menjadikan sesuatu yang tidak mungkin dalam cerita. Maka, sangat menarik perhatian pembaca, dan membuat pembaca pun dari awal sudah menebak alur cerita kita, tetapi kita menambahkan hal yang mustahil sehingga pembaca akan kaget tidak sesuai dengan pikiranya.

6. lupakan Pembaca

Penulis cenderung memikirkan kesan dari pembacanya, karena penulis kurang memiliki rasa percaya diri yang kuat. Tidak perlu kita mendengarkan orang yang menghina karya yang kita buat atau kita tumbang karena kritik dan saran yang pedas, sebaiknya kita perlu membebaskan pikiran dan ide-ide  yang akan kita tulis, dengan demikian kita bisa menciptakan konflik yang alami, janganlah kita memikirkan pembaca karena hal tersebt akan menciptakan konflik yang terpaksa. Tidak perlu kita merasa kecewa, berkecil hati jika cerita kita tidak ada yang membaca. Tenang tidak perlu masalah, kita hanya perlu bersabar dan rajin promosi karya kita pada orang lain.

Kesimpulan

Membuat konflik yang menarik dalam cerita memang sangatlah penting. Kita harus mempersiapkan konflik yang benar-benar  fress. Maka yang perlu kita lakukan dengan fokus pada ide cerita, munculkan kejutan dalam cerita, selalu hadirkan informasi baru, jadikanlah sesuatu yan mustahil terjadi, lupakan pembaca.

Semoga tips dari aku bermanfaat, mohon maaf jika ada salah kata dalam artikel.Terima kasih sudah mengunjungi blog ini, silakan tulis di kolom komentar jika ada pertanyaan.